Senin, 09 Desember 2013

Android Kit Kat

Jadi gini, ceritanya ane lagi kedapetan ujian ICT dan dikasi tugas cari artikel tentang Android Kit Kat
So, cekidot ini diaartikelnya :

Versi Android terbaru 4.4 ternyata dinamai KitKat, bukan Key Lime Pie seperti yang menjadi perkiraan banyak orang sebelumnya. Selain masih menggunakan angka 4 di awal, seperti ICS yang 4.0.4, Jelly Bean 4.1, 4.2, dan 4.3, versi Android baru ini juga mematahkan perkiraan banyak orang yang mengira Android versi baru ini akan mulai menggunakan angka 5. Soal sejarahnya mungkin hanya menarik bagi orang-orang tertentu. Kebanyakan orang lebih tertarik dengan fitur apa saja yang dibawa si KitKat? Perbaikan, penambahan, dan perbaikan fitur dari Android versi sebelumnya itu lebih penting untuk diperhatikan. Minimal menambahi alasan untuk segera mendapatkan upgrade Android KitKat ini di perangkat anda, atau jika tidak memungkinkan karena dukungan yang belum ada atau belum ada yang membuatkan custom ROM-nya, pilihan untuk beli hp Android yang sudah memakai KitKat jadi harus.
Keputusan Google untuk menggunakan nama KitKat ini sedikit melenceng dari kebiasaannya. Dari sebelumnya, nama-nama itu diambil dari nama makanan yang umum dipakai untuk desert. Sementara si KitKat adalah nama sebuah produk cokelat. Awalnya KitKat adalah nama produk snack cokelat buatan Nestle. Hak patennya dimiliki oleh perusahaan Hershey. Yang tidak jelas adalah, apakah Google membayar Hershey, atau justru sebaliknya untuk penggunaan nama yang sudah menjadi merk dagang ini.
Baca pernyataan resmi Google tentang penamaan ini:
"Android merupakan sistem operasi yang telah digunakan pada lebih dari 1 milyar smartphone dan tablet. Karena berbagai perangkat tersebut menjadikan hidup kita lebih manis, maka setiap versi Android juga diberi nama dengan makanan penutup yang manis, yaitu: Cupcake, Donut, Éclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich and Jelly Bean. Karena setiap orang sangat menyukai coklat, maka kami memutuskan untuk memberi nama versi Android selanjutnya dengan nama snack coklat kesukaan kita semua yaitu KitKat®.”Android KitKat
Resminya, Google belum mengumumkan fitur apa saja yang akan muncul di Android terbaru si KitKat ini. Beberapa bocoran yang beredar di internet menyebutkan bahwa si KitKat akan punya kemampuan untuk bisa digunakan di perangkat lama yang aslinya dibuat untuk GingerBread dengan optimal. Mengingat kebanyakan perangkat tersebut tidak bisa menjalankan ICS dan Jelly Bean dengan baik. Terlebih mereka masih menggunakan RAM 512 MB.
Kemungkinan terbesarnya, si fitur Android terbaru KitKat ini adalah:
  • Display layar high definition yang lebih baik, (sampai resolusi 4K yang mulai populer belakangan ini)
  • Improvisasi ketahanan baterai (dengan menghadirkan built-in power saving mode bawaan Android, bukan hanya buatan vendor ponsel)
  • Dukungan terhadap processor tri core (seperti bentuk coklat KitKat yang terdiri dari 3 buah)
  • Sinkronisasi SMS Antar Perangkat. Sinkronisasi SMS antar perangkat diyakini sebagai solusi untuk pengguna Android yang suka bergonta ganti SIM dan perangkat. Melalui fitur ini diharapkan nantinya pengguna dapat menyimpan SMS di kartu SIM, kartu SD, ataupun melalui cloud service sehingga nantinya para pengguna bisa mengaksesnya di perangkat manapun yang ia gunakan.
Sementara itulah kemungkinan fitur-fitur yang akan dibawa Android 4.4 KitKat. Bagi yang kepingin segera menikmatinya, silahkan tunggu Google Nexus terbaru yang dibuat bersama LG, atau silahkan kunjungi toko makanan terdekat dan carilah Nestle KitKat. Harganya murah kog, tidak sampai mengharuskan anda menjual HH Android ICS atau Jelly Bean anda yang sekarang. Haha….

(Sumber : http://hptabletgadgetandroid.blogspot.com/2013/09/kitkat-android-terbaru-apa-lebihnya.html)

Senin, 02 Desember 2013

Vikinisasi dan Labil Bahasa

Masih segar diingatan fenomena pertelevisian atau lebih tepatnya “pergosipan” nasional  tentang Viki Prasetyo. Seorang tunangan artis yang tiba-tiba saja menjadi buah bibir khalayak ramai karena  penggunaan bahasa-bahasa yang “tidak biasa”. Lagi-lagi fenomena ini diawalai dari jejaring sosial berbasis video, youtube. Sudah bukan barang asing lagi bila youtube menjadi trend setter pergosipan nasional sebut saja , fenomen Mbah Subur Vs Arya Wiguna, Udin Sedunia bahkan seorang oknum polisi yang jadi artis dadakan, Norman Kamaru. Yang sukses mengorbit kedunia pergosipan nasional berkat jasa Youtube.
Mungkin sebagian masyarakat hanya menganggap peristiwa Vikinisasi sama seperti fenomena-fenomena sebelumnya yang cepat atau lambat ditelan bumi dan hilang. Namun, bila kita kaitkan fenomena ini dengan dunia ketatabahasaan kita maka akan ditemui sebuah fakta menarik. Bahwa ternyata banyak diantara oknum-oknum tokoh publik yang menggunakan motif vikinisasi dalam berbagai penampilanya didepan khalayak. Dalam artian yang terpenting adalah mereka tampak meyakinkan dengan bahasa intelek ditaburi bahasa Inggris, masalah khalayak mampu mencerna kata-kata itu atau tidak bukanlah sesuatu yang perlu dipusingkan bagi mereka.
Bahasa asing telah digunakan sebagai lambang supremasi oleh oknum-oknum tertentu. Jadi tidak penting apakah pendengar memahami apa yang mereka bicarakan, namun yang terpenting adalah mereka dapat mendongkrak “nilai” di depan pendengar dengan penggunaan-penggunaan bahasa asing terebut. Khalayak berlomba-lomba tampil dengan bahasa-bahasa asing yang belum tentu di pahami oleh publik semata-mata agar terlihat lebih intelek. Dalam bahasa sederhana dapat diartikan bahsa seseorang yang bisa berbahasa asing dalam hal ini bahasa inggris, adalah mereka yang “wah” secara intelektual. Tentulah hal ini perlu dikaji ulang, mengingat ada fakta-fakta yang terkait dengan pandangan keliru ini.
Dunia Intelektual di Indonesia memang senantiasa penuh dengan mitos-mitos. Banyak yang menganggap bahwa kemampuan bahasa Inggris adalah sesuatu yang wajib, sehingga akan menimbulkan dosa besar bagi mereka yang tidak menguasainya. Tapi tahukah anda bahwa Prof Rhenald Kasali, seorang pakar manajemen terkemuka, saat berangkat kuliah ke Amerika Serikat (AS) dengan bahasa Inggris pas-pasan? Tahukah anda bahwa Prof Yohannes Surya juga berangkat ke Amerika dengan kondisi bahasa Inggris yang juga hancur-hancuran?. Beberapa waktu silam, di acara KickAndy, Rhenald Kasali, yang mendapatkan master dan PhD di Amerika Serikat, berterus-terang kalau dirinya tak bisa bahasa Inggris saat lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Lain lagi dengan Yohannes Surya. Pakar fisika, yang sukses mengorbitkan siswa-siswa cerdas Indonesia hingga meraih 75 medali emas olimpiade fisika ini, hanya memiliki Toefl 415 saat mengajukan beasiswa ke Amerika Serikat. Tetulah kedua contoh diatas sudah cukup menggambarkan bahwa pamer intelektual dengan bahasa adalah sesuatu yang perlu di koreksi. Karena apabila hal ini terus berlanjut akan semakin mengancam eksistensi bahsa Indonesia di negrinya sendiri.
Memang benar kita perlu menglengkapi diri dengan penguasaan bahasa internasional, hal ini semata-mata untuk mengikuti perkembangan keilmuan yang ada saat ini, dimana keilmuan cenderung “dimonopoli” oleh bahasa internasional tersebut. Tetapi alangkah bijaknya bila masalah perbahasaan ini diletakan pada situasi dan kondisi tertentu yang memang relevan dengan penggunaan bahasa internasioanal. Misalnya pada saat forum internsional, saat forum intelektual multi bangsa. Bukan pada forum-forum dimana terdapat orang awam yang kurang paham dengan penggunaan-penggunaan bahasa asing. Bukan pula pada tataran kampanye calon lurah ala Vicky Prasetyo.


Mahasiswa , Cinta, Hura-Hura, juga Tangung Jawab.

Masa mahasiswa tentu sudah kita impi-impikan kehadiranya sejak dari SD atau bahkan TK. Masa diman sinetron menggambarkan dimasa ini penuh dengan suka cita, cinta juga hura-hura. Seolah mahasiswa adalah masa keemasan dimna cinta bersemi dengan segarnya. Berwarna-warni penuh dengan bunga-bunga penghias kehidupan. Hanya sedikit dari pencitraan sinetron tentang mahasiswa itu menyentuh ralita yang sebenarya di hadapi mahasiswa.

Mulai dari makalah, organisasi, presentasi, idealisme, hingga tanggung jawab. Sisi ini seolah kurang menarik untuk di expose, karena tidak cukup “sexy” untuk mengundang khalayak ramai menonton. Dan ujungnya masalah rating jugalah sang “hakim agung”.

Anggaran pendidikan itu sebesar 20% dari total APBN. Dan para mahasiswa merupakan “penikmat” terbesar alokasi ini dibanding jenjang-jenjang sebelumnya. Tentulah dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa juga adalah yang menanggung tanggung jawab moral tertinggui atas adanya alokasi tersebut karena telah menikmati manisnya subsisdi pendidikan. Terlepas dari para koruptor-koruptor alokasi pendidikan, yang tentunya mereka lebih pantas disebut pemerkosa anggaran. Mahasiswa tetaplah harus bertanggung jawab atas madu yang telah diberikan oleh iuran masyarakat dalam bentuk pajak yang selanjutnya dialokasian oleh pemerintah. Sementara banyak kita temui dilapangan anak dari sang pesakitan pajak karena harus banting tulang, peras keringat bayar pajak, justru tidak cukup difasilitasi untuk mendapatkan feedbeck dari pajak itu sendiri.

Cinta, hura-hura, memang identik dengan usia muda. Dan mahasiswa pun merupakan bagian dari pemuda. Tentulah bukan barang yang aneh bila mahasiswa juga meggeluti dunia cinta juga hura-hura. Numun tidak boleh di tampik adanya  fakta bahwa mahasiswa juga dibebani dengan apa yang disebut sebagai tanggung jawab serta kewajiban atas setatusnya sebagai mahasiswa. Ini adalah peran yang telah dibebankan oleh mayarakat kepada mahasiswa. Dengan konsekuensi stigma negative bahkan bisa saja pengadilan frontal masyarakat kepada mahasiswa apabila masiswa gagal memerankan tokoh yang telah dibebankan kepadanya.

Kita lihat saja bahwa sering terlihat di televisi atau media masa lainya, mahasiswa bentrok dengan warga karena demo. Lalu ada pertanyaan yang menggelitik tentang hal ini. Tujuan demo secara formal itu untuk membela masyarakta. Lalu kenapa masyarakat justru melawan?. Jadi apakah mungkin sesuatu yang dibela justru melawan mereka yang membela. Ataukah telah terjadi pergeseran idealisme kearah transaksional dalam kasus ini. E N T A H L A H.


Senin, 25 November 2013

Lirik lagu Agrikulture – Lagu Cinta Cintaan

Cinta itu sesederhana kebersamaan mereka

Hei kawan nyanyikan
Ini lagu cinta ini lagu cinta
Cinta apa saja
Bisa cinta buta bisa cinta buta
Bisa cinta monyet, jangan main pelet
Bikin doi semakin lengket

Cinta bisa bikin gila, bisa bikin awet muda
Cinta dicari dan dipuja, nona mari dansa

Berdendang menari berikan cintamu
Semua kan ku beri asal kau di sampingku
Marilah kemari coba bawa cintaku
Damai menyertai kita melangkah maju

Hei kawan dengarkan
Ini masih lagu cinta ini masih lagu cinta
Tiap album pasti ada
Lebih gampang mengudara lebih gampang mengudara
Dari jaman titik puspa sampai rhoma irama
Sudah tradisi indonesia

Cinta bisa bikin gila, bisa bikin awet muda
Cinta dicari dan dipuja, nona mari dansa

Berdendang menari berikan cintamu
Semua kan ku beri asal kau di sampingku
Marilah kemari coba bawa cintaku
Damai menyertai kita melangkah maju

Berdendang menari berikan cintamu
Semua kan ku beri asal kau di sampingku
Marilah kemari coba bawa cintaku
Damai menyertai kita melangkah maju

Cerah hari ini bulan bintang matahari matahari
Dan kau tersenyum saat ku genggam jemari
Bunyi genderang datang dan ramaikan
Senyumlah kawan menari bergoyang

Berdendang menari berikan cintamu
Semua kan ku beri asal kau di sampingku
Marilah kemari coba bawa cintaku
Damai menyertai kita melangkah maju

Berdendang menari berikan cintamu
Semua kan ku beri asal kau di sampingku
Marilah kemari coba bawa cintaku
Siang makan nasi kalau malam minum susu
Bangun tidur, tidur lagi bangun tidur, tidur lagi

nyang mau ndowload lagu keren ini, monggo di simak linkNya :
http://gudanglagu.com/a/agrikulture/agrikulture-%E2%80%93-lagu-cinta-cintaan/
Akhir-akhir ini saya semakin mendekati visi sebagai seorang absurders sejati. hal itu dapat dibuktikan dengan semakin gondrongnya rambut saya. disaat orang lain berlomba mengikuti gaya rambut serba crowzero dengan potongan mohawk taraf evil invinate dan K-pop dengan berbagai warna yang unyu, atau sekedar potongan rapi kantoran. saya mencoba memanjangkan rambut yang terkesan acak-acakan dan berantakan. sepertinya hal itu sudah cukup berhasil menjadikan brand Absurders pada rangkaian citra saya sendiri. so, Keep Absurd Guys !